Prabu Santanu, taken from http://syndicates.wordpress.com |
Teringat masa dulu,, saya ingat kakak saya yang nomor (1) suka sekali dengan Kisah Epik Mahabarata ini, dan selain dia pandai sekali bercerita, dia berhasil menghipnotis pendengarnya, hingga saya ingin juga menguasai kisah Mahabarata ini. Iseng lihat di Toko Buku, saya beli Ramayana-Mahabarata karya R.K Narayan, tapi saya juga masih ingin mencari versi komik yang di baca kakak saya saat dia masih SD dulu, karangan R.A Kosasih katanya, yang ternyata juga pernah dibaca oleh Bapak saya, sayang nya mereka hanya pinjam, bukan punya sendiri, bikin saya penasaran saja. Dulu saya juga sempat ingin hafal isi ceritanya. Sekarang jadi teringat lagi, maka dari dongeng yang saya dengar dan saya baca dari berbagai versi, akan saya tuliskan dengan bahasa saduran juga bahasa saya sendiri secara berseri disini...mudah2an ada yang tertarik membaca dan juga hingga addicted seperti saya,, xixixi :p
*.*.*
Diceritakan ada suatu kerajaan yang bernama Hastinapura. Dengan seorang Raja yang gagah perkasa, dialah Santanu sang Raja Hastinapura. Suatu hari Sang Raja yang sedang berburu hingga sampai ke Sungai Gangga, bertemu sosok gadis jelita yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.Sang Raja langsung melamarnya, "Maukah engkau menjadi istriku?". Seketika gadis itu menjawab, "iya, aku mau tapi aku menikah dengan 1 syarat, jika aku menikah denganmu, aku bebas melakukan apapun yang aku sukai. Dan kau tidak boleh bertanya, apapun alasan mengapa aku melakukannya. Aku akan menjadi istrimu, selama engkau menjaga prasayaratku ini". Dan sang raja yang terlalu jatuh cinta pada sang gadis pun terpaksa menyepakati prasyarat yang unik itu.
Sang Raja dan gadis jelita pun menikah, hingga sang istri melahirkan putra pertamanya. Tapi anehnya, segera setelah bayi itu lahir, sang istri lalu membenamkan bayinya ke Sungai Gangga. Santanu, kaget melihatnya, akan tetapi karena dia terlalu cinta dengan istrinya, dia teringat prasayarat itu, dan dia membiarkannya. Hingga kemudian lahirlah putra kedua, dan si istri pun kembali membuang bayinya ke Sungai Gangga.Begitu seterusnya hingga bayi yang ke-7. Sang istri selalu membuang bayi-bayinya ke sungai Gangga. Dan Sang Raja tidak pernah bisa menghentikannya, hingga bayi yang ke-8, Santanu sudah tidak tahan lagi, dia bertanya, "Mengapa engkau melakukannya, istriku?Ini sudah sangat keterlaluan, terlalu kejam dan mengerikan untukku."
Istri Santanu lalu menjawab dengan sangat tenang. "iya, akan aku selamatkan anakmu yang ke-8 ini, tetapi engkau tahu sendiri, ini berarti sudah saatnya kita berpisah bukan?".
Santanu kemudian tersadar, iya telah melanggar janjinya, "iya, tapi mohon engkau menjelaskan kepadaku,mengapa engau melakukannya istriku?"
Sang istri menjawab, "wahai suamiku, sungguh engkau harus tahu, bahwa aku adalah Dewi Gangga, Dewi yang menguasai Sungai Gangga ini. Aku bereinkarnasi menjadi manusia, hanya untuk melahirkan ke-8 anak ini, akuu menikah denganmu, karena hanya engkaulah yang pantas menjadi ayah dari ke-8 anak ini. Dalam hidup mereka di masa lalu, ke-8 anak ini telah dikutuk untuk lahir ke dunia, karena telah mencuri Andini, sapi sakti, milik Resi Wasistha. Setelah memohon maaf, 7 dari anak-nak tersebut, diizinkan untuk kembali ke syurga, setelah mninggalkan tubuh fisik mereka di dunia, sedangkan yang ke-8, yang merupakan otak dari aksi pencurian Andini, harus tetap hidup di dunia. Bayi ini, akan menjadi seorang yang luar biasa cakap dan bijaksana, namun dia dikutuk untuk hidup selibat. Aku akan membawa anak ini, dan mengajarinya hingga dia matang, setelah itu aku akan mengembalikannya padamu. Anak ini akan ku berinama, Bhisma Dewabrata. Lalu seketika sang istri lenyap entah kemana dengn membawa Bhisma.
Bertahun2 kemudian, Dewi Gangga muncul kembali untuk mengantar Bhisma pada ayahnya, Raja Santanu. Saat itu, Bhisma sudah menjadi seorang ksatria agung yang cakap dan sudah hapal semua Weda,dan dibekali bakat mental dan spiritual yang sangat luar biasa.
Raja Santanu teramat senang akan kehadiran putra nya Bhisma. Kelak engkau akan menjadi Putra Mahkota, anakku, pikirnya.
Suatu saat, Santanu yang setelah sekian lama menduda, berburu ke hutan dan mencium aroma yang sangat harum. Anjing yang menemaninya menuntun Santanu, hingga ke sumber keharuman yng sangat menggoda itu, rupanya disana ada seorang Gadis, Putri dari seorang nelayan, yang mencari nafkah dengan membantu orang menyeberangi sungai. Dan sumber keharuman tiada tara berasal dari tubuh Gadis nelayan itu.
Seketika Santanu, terbius aroma wangi harum yang luar biasa itu, dia jatuh cinta pada sang gadis. Lalu dia melamar pada ayahnya, sang Nelayan. Ayah sang gadis setuju, untuk menikahkan putrinya, dengan satu syarat saja, bahwa yang menjadi Putra Mahkota dari Kerajaan Hastinapura, haruslah, anak dari keturunan puterinya itu. Raja Santanu kebingungan, dia yang sangat mengidamkan Putranya Bhisma untuk menjadi penerusnya, tidak bisa menerima prasyarat seperti itu.
(bersambung)
2 komentar:
ditunggu sambungannya,,,, ^.^
siipppp.. nantikan Mahabarata selanjutnya.. :D
Posting Komentar